Fungsi MRI Dalam Teknologi Kedokteran Yang Harus Anda Ketahui
Tajukbaca.com - Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah sebuah alat pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar dan struktur organ dalam tubuh manusia. MRI dapat memberikan gambaran struktur tubuh yang tidak dapat diperoleh dengan pemeriksaan lain, seperti rontgen, USG, atau CT scan.
Fungsi MRI Dalam Teknologi Kedokteran |
Pada tes MRI, bagian tubuh yang akan dipindai diletakkan di atas mesin dengan magnet yang kuat. Gambar yang dihasilkan dari MRI merupakan foto digital yang dapat disimpan di komputer dan dicetak untuk dipelajari lebih lanjut oleh seorang dokter ahli
Kegunaan MRI Untuk Pemeriksaan Lebih Detail
MRI adalah salah satu cara dokter memeriksa dan menghasilkan gambar organ, jaringan, dan sistem kerangka tubuh dengan resolusi tinggi. Ini nantinya dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai masalah seputar kesehatan Anda. Pemeriksaan MRI juga dapat digunakan sebagai penentu langkah pengobatan apa yang harus diambil oleh seorang dokter dan juga sebagai penunjang dalam mengevaluasi efektivitas terapi.
Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus melakukan MRI, di antaranya:
1. Otak dan sumsum tulang belakang
MRI paling sering digunakan sebagai metode pencitraan otak dan sumsum tulang belakang. MRI otak juga dapat digunakan untuk pertimbangan langkah-langkah untuk operasi otak dengan mengidentifikasi area penting bahasa dan mengontrol gerakan. Beberapa penyakit otak dan sumsum tulang belakang yang dapat didiagnosis dengan MRI termasuk stroke, tumor, aneurisma, multiple sclerosis, malformasi Chiari, cedera otak yang tidak disengaja, radang sumsum tulang belakang, dan gangguan mata dan telinga bagian dalam.
2. Jantung dan pembuluh darah
MRI yang dilakukan pada jantung atau pembuluh darah bertujuan untuk melihat beberapa hal, seperti ukuran dan fungsi ruang jantung, ketebalan dan pergerakan dinding jantung, serta tingkat kerusakan akibat serangan jantung atau penyakit jantung. Selain itu, MRI juga dapat digunakan untuk mendeteksi masalah struktural pada arteri, seperti dinding pembuluh darah yang melemah atau robek, serta peradangan dan penyumbatan pada pembuluh darah.
3. Tulang dan sendi
Di bagian tulang dan persendian, MRI tampaknya dapat membantu mengevaluasi kondisi seperti infeksi tulang, kelainan tulang belakang dan bantalan sumsum tulang belakang, tumor pada tulang dan jaringan lunak, serta peradangan pada tulang dan sendi. MRI Bisa juga mengetahui kondisi abnormal pada persendian akibat cedera fisik, akibat kecelakaan atau cedera yang terjadi secara berulang.
4. Payudara
MRI dapat digunakan pada wanita yang berisiko tinggi dan terkena kanker payudara atau bagi mereka yang memiliki jaringan payudara yang padat. Langkah ini efektif memberikan informasi tambahan dalam mendeteksi keberadaan sel kanker payudara selain menggunakan mamografi.
5. Organ dalam lainnya
MRI juga dapat digunakan untuk mendeteksi tumor atau kelainan lain dari berbagai organ dalam, termasuk hati, ginjal, limpa, pankreas, rahim, ovarium, prostat, dan testis.
Faktor Resiko
Tidak seperti sinar-X dan CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi sinar-X dalam prosesnya. Artinya, orang yang rentan terhadap risiko radiasi, seperti ibu hamil, bisa menjalani MRI. Anda yang menjalani prosedur tersebut juga tidak akan merasakan sakit. sehingga penggunaan MRI tidak menimbulkan bahaya yang serius pada pasien.
Hingga saat ini belum ada bukti adanya risiko medan magnet dan gelombang radio bisa membayakan manusia selama penggunaan MRI.
Kemungkinan ketidaknyamanan mungkin akan dirasakan bagi Anda yang memiliki ketakutan berada di ruang tertutup (claustrophobia), untuk hal tersebut mungkin bisa didiskusikan dengan dokter atau petugas medis yang bertugas di ruang radiologi. Kemungkinan Anda akan diberi obat penenang yang bisa membuat Anda mengantuk dan mengurangi kecemasan sebelum dipindai.
Perlu juga dicatat, pemeriksaan MRI tidak bisa dilakukan pada semua orang. MRI tidak dapat dilakukan pada orang yang menggunakan alat bantu logam khusus seperti alat pacu jantung atau alat pacu jantung implan. Selain tidak aman, logam tersebut dapat mengganggu gambar yang dihasilkan oleh MRI. Beri tahu dokter atau petugas medis Anda jika Anda memiliki perangkat logam atau elektronik, seperti:
- Implan koklea di telinga
- Defibrilator jantung implan
- Katup jantung buatan
- Sambungan buatan logam (prostesis sambungan logam)
- Peluru atau puing logam
- Klip logam atau cincin logam pada pembuluh darah
Konsultasi lebih lanjut sangat diperlukan bagi mereka yang mengalami disfungsi ginjal atau hati sebelum dipindai dengan alat MRI. Ada proses pemindaian MRI yang memerlukan cairan kontras untuk hasil terbaik, tetapi harus dihindari atau dibatasi jika Anda memiliki kelainan ginjal atau hati. Jika Anda memiliki tato, sebaiknya Anda juga berkonsultasi sebelum pemeriksaan MRI. Tinta pada tato bisa mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Persiapan Yang Harus Pasien Lakukan Sebelum Menggunakan MRI
1. Langkah Persiapan
Sebelum melakukan pemeriksaan MRI, Pasien boleh makan dengan normal dan minum obat seperti biasa, kecuali jika dokter menganjurkan sebaliknya. Pada keadaan tertentu dokter mungkin akan memberikan bahan kontras yang disuntikkan melalui pembuluh darah di tangan atau lengan. Bahan kontras dapat mempercantik tampilan gambar untuk detail tertentu pada pemeriksaan MRI.
Sebelum diperiksa, biasanya pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan pakaian khusus yang disediakan pihak rumah sakit, serta mengeluarkan benda yang ada di tubuh Anda. Apalagi jika Anda memakai perhiasan, seperti cincin, anting, kalung, jam tangan, atau jepit rambut. Petugas medis juga akan meminta pasien untuk melepas kacamata, alat bantu dengar, gigi palsu, atau bra dengan penyangga logam yang Anda gunakan.
2. Proses Pemindaian MRI
Di bagian tengah mesin MRI berbentuk tabung, terdapat tempat tidur yang bisa digerakkan keluar-masuk saat pasien diperiksa dalam keadaan berbaring. MRI akan dioperasikan melalui komputer di ruangan terpisah untuk menghindari medan magnet dari mesin pemindai.
Anda dapat berkomunikasi dengan petugas medis yang mengoperasikan perangkat MRI melalui interkom dan mereka akan memantau Anda melalui monitor televisi.
Saat pemeriksaan, alat MRI akan mengeluarkan suara yang keras saat menghasilkan arus listrik yang dihasilkan oleh koil pemindai. Mengenakan penutup telinga atau headphone dengan musik, dapat membantu meredam suara.
Hindari bergerak dan cobalah untuk tetap diam selama pemindaian MRI, sekitar 15 hingga 90 menit. Durasi tergantung pada area tubuh yang diperiksa dan berapa banyak gambar yang dibutuhkan.
Pada pemeriksaan MRI khusus untuk menilai fungsi otak, Pasien mungkin diminta melakukan hal-hal tertentu. Misalnya, menekan ibu jari ke arah jari tangan lain, menggosok amplas, atau menjawab pertanyaan sederhana. Tujuannya adalah untuk membantu mengetahui bagian otak mana yang mengendalikan tindakan tersebut.
Jika tidak menggunakan obat penenang, setelah menyelesaikan proses pemindaian, Pasien dapat langsung melanjutkan aktivitas. Meskipun pemindaian MRI relatif aman dengan risiko kecil, beberapa orang harus mempertimbangkan kembali penggunaannya. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda apakah Anda harus menjalani pemeriksaan MRI di rumah sakit atau tidak.